PAPARAN SEPENUHNYA BLOG...

PAPARAN SEPENUHNYA BLOG...

Mudah je...

Langkahnya....

- Ambil view my complete profile
- Disini ada pautan my blog... Moga menjadi manfaat kita bersama.. Insyallah.. Amin Ya Robb!!!
- Untuk kembali ke blog asal klik aje view my complete profile
- Selamat melayari

p/s:Jangan lupa tandatangan di BUKU PELAWAT.TQ...

Tuesday, May 10, 2011

Tafsir Mimpi


Mimpi merupakan sebuah keadaan ketika manusia mengalami suatu kejadian yang memberikan gambaran kehidupan lain yang terkadang bisa memberikan makna dalam kehidupan sesungguhnya.


Mimpi bisa jadi isyarat yang diberikan oleh Allah kepada hambanya berupa berita baik atau buruk dan mimpi ada yang memiliki makna dan ada pula yang berupa mimpi kosong sekadar permainan setan kepada manusia.

Banyak ayat Al Quran dan riwayat Nabi yang bercerita tentang mimpi. Misalnya, dalam Surat Ash-Shaaffaat (37) ayat 102 yang mengisahkan mimpi Ibrahim ketika ia diharuskan menyembelih putranya, Ismail. Juga dalam Surat Al Fath (48) ayat 27 mengenai mimpi Rasulullah sebelum terjadinya Perjanjian Hudaibiyah.



Tak hanya para nabi, para sahabat pun pernah mengalami mimpi yang pada akhirnya terbukti kebenarannya. Tak seperti mimpi nabi yang sangat terang dan tak perlu ditakwilkan lagi karena merupakan wahyu dari Allah, mimpi para sahabat ada yang perlu ditakwilkan :

seperti mimpi Abu Bakar yang menaiki tangga bersama Rasulullah, tetapi mereka berselisih dua anak tangga. Dalam takwilnya, Abu Bakar menyatakan bahwa kematiannya akan datang dua tahun setelah Rasulullah, dan itu benar-benar terjadi— dan mimpi yang tidak perlu ditakwilkan.


seperti mimpi Bilal yang melafazkan bacaan-bacaan azan. Ketika melaporkannya kepada Rasulullah saw., beliau mengatakan bahwa mimpinya adalah benar. Rasulullah saw. bersabda, “Jika masa semakin dekat, mimpi seorang muslim nyaris tidak pernah dusta. Muslim yang paling benar mimpinya adalah yang paling jujur perkataannya. Mimpi seorang mukmin merupakan satu bagian dari 46 bagian kenabian....” (Muttafaq ‘alaih). Ini berarti mimpi seorang mukmin memiliki pertimbangan 1/46 karena 45/46 diberikan pada nabi.



Khalid al-Anbari dalam bukunya Kamus Tafsir Mimpi menyebutkan bahwa tanda mimpi yang benar adalah sebagai berikut.
1. Bersih dari mimpi kosong, bayangan-bayangan yang meresahkan dan menakutkan.
2. Dapat dipahami ketika terjaga.
3. Tidur dalam keadaan pikiran jernih, tidak disibukkan oleh persoalan apa pun.
4. Mimpi tersebut dapat ditakwilkan sesuai dengan apa yang ada di Lauh Mahfuzh.



"Raja berkata (kepada orang-orang terkemuka dari kaumnya), 'Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan tujuh bulir lainnya yang kering. Hai orang-orang yang terkemuka, terangkanlah kepadaku tentang takbir mimpiku itu jika kamu dapat menakbirkan mimpi.’” (Q.S. Yusuf 12: 43)
Ayat di atas merupakan salah satu contoh ayat yang menjelaskan mengenai sahnya mimpi seorang kafir, jika isi mimpinya berkaitan dengan orang mukmin.



Ada juga mimpi yang dianugerahkan Allah kepada yang dikehendakinya agar ia mendapatkan hidayah. Ini berdasarkan riwayat al-Hakim mengenai keislaman seorang seorang sahabat, Khalid bin Sa’id bin ‘Ash. Keislaman ini terjadi setelah Khalid mengalami mimpi yang sangat menyeramkan. Dalam mimpinya, dia melihat seakan-akan ayahnya hendak mendorongnya ke neraka, sementara Rasulullah saw. berusaha memegang pinggangnya agai ia tidak terjatuh. Juga atas dasar tafsiran Ibn Hasyirin ketika ia didatangi seseorang yang bermimpi jari-jari tangannya yang ketiga dan keempat buntung. Ia menakwilkan bahwa mimpi tersebut sebagai peringatan pada orang itu karena shalatnya bolong-bolong. Sepulangnya dari bertemu Ibn Hasyirin, ia pun bertobat.



Seorang yang merasa telah mengalami mimpi yang benar, janganlah bertindak sembrono meminta sembarang orang untuk menakwilkan mimpi yang dialaminya. Janganlah ia menceritakannya kepada orang yang dengki dan dendam dan kepada orang yang jahil yang ucapannya tertolak tetapi ceritakanlah kepada orang yang berilmu, para ulama yang memiliki keutamaan, orang-orang yang dalam pemahaman terhadap dien Islam. 


Macam Mimpi 


Rasulullah saw. bersabda, “Mimpi itu ada tiga. Mimpi yang baik merupakan kabar gembira dari Allah. Mimpi yang menyedihkan berasal dari setan, dan mimpi yang datang dari obsesi seseorang. Jika salah seorang di antara kalian mimpi yang menyedihkan maka hendaklah dia bangun lalu shalat dan tidak menceritakannya pada orang lain.” (H.R. Bukhari dan Muslim)


Rasulullah saw. bersabda, “Mimpi yang baik adalah dari Allah. Sedangkan mimpi yang menakutkan berasal dari setan. Barangsiapa mimpi yang tidak menyenangkan maka hendaklah dia meludah ke sebelah kirinya tiga kali dan berlindung diri kepada Allah dari setan, maka mimpi tersebut tidak akan membahayakannya” (H.R. Bukhari dan Muslim)



Bertolak dari hadis-hadis di atas, menurut Aam Amiruddin dalam bukunya Menelanjangi Strategi Jin, kita bisa membuat sejumlah kesimpulan. 


1. Mimpi bisa terjadi karena suatu obsesi. Obsesi tersebut begitu kuat dalam memori kita sehingga muncul dalam mimpi. Misalnya, seorang pemuda yang terobsesi menikahi Dian Sastro, sangat mungkin dia bermimpi menikah atau bertemu dengannya. Ini adalah mimpi yang bersifat fitriah atau alamiah. 


2. Bermimpi yang baik. Mimpi ini datangnya dari Allah, kita wajib mensyukurinya dan boleh menceritakannya pada orang lain sebagai wujud rasa syukur. 


3. Mimpi buruk atau menakutkan. Mimpi ini datangnya dari setan. Kita wajib berlindung diri pada Allah, bahkan kalau memungkinkan meludah tiga kali ke sebelah kiri dan jangan menceritakannya pada orang lain –kecuali kalau ingin mengetahui takwil mimpi tersebut. Sebab kalau kita menceritakannya, setan akan merasa senang kalau gangguannya itu menjadi bahan pembicaraan manusia.


Berhati-hatilah jika kita bermimpi bertemu dengan orang yang sudah meninggal, misalnya bertemu dengan ayah atau ibu kita yang sudah wafat, sebab dikhawatirkan setan menyerupainya. Jadi, kalau kita bermimpi bertemu dengan orang yang sudah wafat, sebaiknya bersegeralah berlindung kepada Allah. 


Tafsir Mimpi 


Bolehkah kita menakwilkan mimpi? Mari kita becermin pada sejarah. Nabi Yusuf a.s. pernah menakwilkan mimpi dua orang tahanan ketika ia dipenjara bersama mereka dan juga mimpi seorang Raja Mesir. Abu Bakar merupakan orang yang pandai menakwilkan mimpi, salah satunya dengan takwilnya dalam peristiwa di atas. Ini membuktikan bahwa menakwilkan mimpi dibenarkan dalam ajaran Islam, namun kriteria seorang penakwil mimpi sangat jauh dari mudah.


Seorang penakwil mimpi haruslah orang yang jujur (shidiq), cerdas, cerdik, dan suci dari perbuatan keji. Ia harus mengerti tentang Kitab Allah dan sunah Rasulullah dan ia pun harus paham benar ilmu mentakwilkan mimpi. Ini sejalan dengan apa yang diungkapkan Imam al-Gazali yang menyatakan bahwa fungsi roh sebagai penangkap isyarat Ilahi bagaikan cermin. Dia bisa memantulkan cahaya. Orang yang sidiq merupakan cermin yang paling bersih dan paling bening di mana cahayanya tidak terdistorsi sama sekali. Jadi, dia bisa menangkap isyarat tersebut.


Untuk menjadi seorang penafsir mimpi, ada beberapa etika yang harus diperhatikan, di antaranya adalah menggembirakan saudaranya ketika ia menceritakan mimpinya; tidak menyebarkan mimpi tersebut karena itu merupakan amanah; tidak menakwilkannya dengan tergesa-gesa; jika tidak memungkinkan dirinya menakwilkan mimpi tersebut, jangan ragu untuk melimpahkan kepada orang yang lebih tahu (berilmu) dan jangan merasa berat melakukannya; memperlakukan pelaku mimpi secara berbeda, maksudnya tidak menakwilkan mimpi raja seperti menakwilkan mimpi rakyat, sebab mimpi itu berbeda karena perbedaan kondisi pelakunya; dan sebagainya.


Sangat disayangkan, dewasa ini terlalu banyak orang yang secara sembarangan menakwikan mimpi.
 

Di antara alasan keberanian mereka adalah adalah
(1) lemahnya keimanan;
(2) lalai dari kehidupan akhirat;
(3) cinta kemayhuran; dan
(4) kurangnya ilmu.



Dari syarat-syarat yang dikemukakan di atas, tak heran jika ada sebagian masyarakat yang mengharamkan penafsiran mimpi karena dikhawatirkan akan terjebak pada kemusyrikan. Pun dalam buku-buku takwil mimpi, tidak disebutkan secara gamblang tafsiran tersebut. Dalam satu mimpi saja, seorang penakwil bisa megartikan mimpi tersebut menjadi beberapa arti dan tidak ada jaminan mana yang benar. Bahkan mereka pun menganalogikan mimpi tersebut sebagai ramalan cuaca. Kita bisa mengantisipasi cuaca, namun tidak pasti karena Allah yang menentukan. 
Wallahu a’lam

Thursday, May 05, 2011

Jawatan Kosong

SEMUA AKAN DIKEHENDAKI HADIR TANPA SEBARANG PENGECUALIAN

KEKOSONGAN JAWATAN:


A. Ahli Syurga Dari Awal.

B. Ahli Neraka Dari Awal.
C. Ahli Neraka Sementara Kemudian Akan Dilantik Jadi Ahli Syurga.

EMPAT GANJARAN LUMAYAN (khas untuk jawatan A):

1. Nikmat kubur.
2. Perlindungan di Padang Mahsyar.
3. Keselamatan Meniti Titian Sirat.
4. Syurga yang kekal abadi.

TARIKH TEMUDUGA:

Bila-bila masa secara adhoc bermula dari saat membaca iklan ini.

LOKASI TEMUDUGA:

Di dalam kubur (alam barzakh).

KELAYAKAN:

Anda tidak perlu bawa siji-sijil.
Anda tidak perlu bawa pingat.
Anda tidak perlu bawa wang atau harta (yg banyak).
Anda tidak perlu berparas rupa yg cantik, hensem atau berbadan tegap atau seksi.
Sila bawa dokumen asal Iman dan Amal.

PANEL/PENEMUDUGA:

Mungkar dan Nakir.

ENAM SOALAN BOCOR:

1. Siapa Tuhan anda?
2. Apa Agama anda?
3. Siapa Nabi anda?
4. Apa Kitab anda?
5. Di mana Kiblat anda?
6. Siapa Saudara anda?

CARA MEMOHON:

Anda cuma perlu menunggu penjemput yang berkaliber untuk menjemput anda. Ia akan menjemput anda pada bila-bila masa saja (mungkin sekejap lagi). Ia akan berlembut kepada orang-orang tertentu dan akan bengis kepada orang-orang tertentu. Ia diberi nama Izrail.

TIPS UNTUK BERJAYA DALAM TEMUDUGA TERTUTUP INI:

Hadis hasan yang diriwayatkan oleh Ahmad Hanbal, yang bermaksud begini:

Sabda Rasullah SAW: "Sesungguhnya apabila jenazah seseorang itu diletakkan
di dalam kuburnya, sesungguhnya jenazah itu mendengar suara terompah (kasut) orang- orang yang menghantarnya ke kubur pada saat mereka meninggalkan tempat itu.Jika mayat itu seorang muslim, maka solat yang dilakukannya ketika beliau masih hidup di dunia akan diletakkan dikepalanya, puasanya diletakkan di sebelah kanannya, zakatnya diletakkan di sebelah kirinya dan amalan kebajikan daripada sedekah,silaturrahim, perkara kebajikan dan ihsan diletakkan di hujung dua kakinya.

Ia akan didatangi malaikat dari aras kepala, maka solat itu berkata kepada
malaikat:dari arasku tidak ada jalan masuk. Kemudian malaikat berpindah ke sebelah kanan, maka puasa berkata kepadanya:dari arasku tidak ada jalan masuk.Kemudian malaikat berpindah ke sebelah kiri, maka zakat berkata kepadanya: dari arasku tidak ada jalan masuk.Kemudian di datangi dari arah kedua hujung kakinya dan berkatalah amal-kebajikan: di bahagianku tidak ada jalan masuk. Maka malaikat berkata kepadanya:Duduklah kamu. Kepadanya (mayat) memperlihatkan matahari yang sudah mula terbenam, lalu malaikat bertanya kepada mayat itu:

Apakah pandangan kamu tentang seorang laki-laki (Muhammad) yang kamu dahulu
sentiasa bercakap tentangnya; dan bagaimana penyaksian kamu kepadanya? Maka berkata mayat itu: Tinggalkan aku sebentar, aku hendak sembahyang. Maka berkata malaikat: Sesungguhnya engkau akan mengerjakan solat (boleh saja solat) tetapi jawab dahulu apa yang kami tanya ini. Apakah pandangan kamu tentang seorang laki-laki Muhammad) yang kamu dahulu sentiasa bercakap tentangnya; dan bagaimana penyaksian kamu kepadanya?

Maka berkata mayat itu: Laki-laki itu ialah Nabi Muhammad saw dan aku naik
saksi bahawa nabi Muhammad saw itu ialah pesuruh Allah yang membawa kebenaran daripada Allah Subhanahu Wata'ala.

Maka malaikat berkata kepada mayat itu: Demikianlah kamu dihidupkan dan
begitu juga kamu dimatikan dan dengan demikian juga kamu dibangkitkan semula di akhirat insya'Allah. Kemudian dibuka baginya satu pintu syurga, maka dikata padanya itulah tempat kamu dan itulah janji Allah bagi kamu dan kamu akan berada di dalamnya.Maka bertambahlah gembira mayat itu. Kemudian dilapangkan kuburnya seluas 70 hasta dan disinari cahaya baginya"
 

Nampaknya pertahanan kita perlu kuat dari semua aras (kepala,kanan,kiri dan hujung kaki).!

Sila war-warkan tawaran jawatan kosong ini kepada semua sahabat.


Wallahu-a'lam. Semoga berjaya dlm temuduga ini....

Empat Perkara Yang Di Puji dan Empat Perkara Yang Di Keji

Empat Perkara Yang Di Puji

1. Irhas.


Irhas ialah perkara luar biasa yang di anugerahkan oleh Allah kepada Nabi-Nabi dan rasul-rasul semasa baginda masih kecil. Contohnya seperti Nabi Isa boleh bercakap semasa baginda masih dalam buaian. Perkara ini tidak menjadi kekeliruan kerana Nabi dan rasul telah tiada pada masa sekarang.



2. Mukjizat.


Mukjizat ialah suatu perkara luar biasa yang dikurniakan oleh Allah hanya kepada Nabi-Nabi dan rasulnya sahaja bagi melancarkan usaha rasul-rasul tersebut menyampaikan dakwah dan risalah Allah. Contohnya seperti Mukjizat Nabi Sulaiman yang boleh memahami bahasa semua binatang.


3. Karamah.


Karamah ialah suatu perkara luar biasa yang Allah kurniakan kepada orang-orang mukmin yang berakhlak rasul dan benar-benar berpegang dengan ajaran Islam zahir dan batin. Hal ini adalah perkara biasa bagi Mereka. Karamah merupakan suatu kemuliaan yang Allah kurniakan kepada diri zahir dan batin hamba-hambanya yang arif tentang Allah ( Arifbillah ) .Mereka ini adalah merupakan orang-orang yang alim dan sentiasa beramal soleh. Mereka mahir sekurang-kurangnya tentang ilmu fardhu Ain, Usuluddin, Fekah dan tasauf serta mereka sentiasa beramal dengannya pada setiap masa dan kelakuan. Ikatan diri mereka sentiasa dengan Allah tanpa dapat dipengaruhi oleh alam sekeliling. Mereka dimuliakan oleh ahli di langit dan diperhinakan oleh kebanyakan ahli di bumi.


4. Maunah.


Maunah ialah perkara luar biasa yang Allah kurniakan kepada orang mukmin awam yang soleh, yang apabila di timpa sesuatu musibah atau hal ke atas dirinya, mereka terus melipat gandakan pergantungan dan keimanan kepada Allah serta memantapkanya melalui berbagai-bagai wirid, jampi dan doa serta amalan-amalan sunat yang lain.

Maunah ini merupakan satu kemuliaan yang Allah kurniakan kepada diri zahir dan batin hamba-hambanya yang soleh. Mereka arif tentang ilmu fardhu Ain, Usuluddin, Fekah dan tasauf tetapi kemampuan beramal mereka adalah terhad. Apabila berlaku sesuatu hal ke atas diri mereka samada mutlak dari Allah atau yang bersangkut paut dengan manusia, mereka terus melipatgandakan pergantungan diri dan keimanan kepada Allah serta memantapkan lagi dengan berbagai-bagai wirid, jampi, doa dan segala amalan sunat. Mereka tidak merasa sedih atau kecewa sekiranya permintaan mereka tidak ditunaikan oleh Allah.

Empat Perkara Yang Di Keji


Perkara luar biasa yang di keji oleh Allah ialah perkara luar biasa yang berlaku ke atas orang biasa melalui pertolongan selain daripada Allah. Contohnya melalui pertolongan khadam-khadam yang terdiri daripada Jin dan Syaitan dan sebagainya. Perkara luar biasa jenis ini mestilah di jauhi oleh setiap orang Islam kerana ianya sesat dan menyesatkan. Perkara-perkara tersebut ialah :-


1. Istidraj


Istidraj ialah perkara luar biasa yang Allah kurniakan kepada mereka yang berpura-pura beramal dengan amalan soleh, walaupun diri mereka mahir dengan fardhu ain, Usuluddin, fekah dan tasauf. Mereka berbangga dengan perkara luar biasa yang berlaku ke atas diri mereka sedangkan mereka mengetahui punca sebenar datangnya perkara luar biasa tersebut. Lazimnya golongan ini terikat dengan perjanjian serta mewujudkan pantang-larang yang selari dengan hukum syarak. Ini kerana khadam-khadam mereka adalah terdiri daripada golongan Jin Islam samada yang soleh, fasik atau terdiri daripada Jin yang kafir.


Setiap amalan wirid, jampi dan doa itu ada penjaganya (Khadam). Orang yang beramal dengan kaedah ini kebiasaannya mempunyai suatu perasaan tidak baik yang telah tersemat dalam diri mereka. Antara matlamat mereka ialah :-


a) Ingin di puja.

b) Ingin dikunjungi oleh orang ramai
c) Cinta kepada pangkat dan kebesaran
d) Ingin mendapatkan harta dan kuasa

Golongan khadam ayat dari golongan puak rohani alam rendah memang dijadikan Allah untuk menyukakan golongan yang seumpama itu dengan beberapa perkara luar biasa. Mereka pada zahirnya kelihatan seperti orang yang beriman dan sentiasa menjaga syariat Islam serta berakhlak Rasul tetapi sebenarnya mereka beramal dengan perkara-perkara kufur dan telah terjun ke lembah kekufuran, samada mereka sedari atau tidak.


Punca kesesatan golongan ini ialah apabila rohani-rohani alam yang rendah mengunjungi mereka dalam tidur ataupun semasa jaga, dengan rupa atas nama-nama orang-orang soleh samada yang masih hidup ataupun yang telah mati atau mereka membuat Tajalli ketuhanan. Lazimnya mereka dibebankan dengan beberapa syarat yang menepati hukum syarak untuk diamalkan sebagai syarat perjanjian persahabatan dalam semua kelakuan melalui lidah, anggota dan hati, di semua tempat, waktu dan masa. Maka bermula di saat itu diri mereka berada di dalam Syirik Uluhiyyah dan segala rupa bentuk amalan syariatnya tidak ada nilai di sisi Allah.


Mereka sebenarnya mengetahui dari mana datangnya zahir perkara luar biasa pada perkataan, perbuatan dan kasad hati, tetapi mereka enggan meninggalkan amalan tersebut kerana mereka ingin menjadi jaguh dalam bidang perubatan dengan mengadakan beberapa keajaiban dari berbagai-bagai jenis ubatan, kaedah perubatan dan sebagainya. Kadang-kadang melalui langkah mempertahankan diri. Mereka juga terjebak dalam permainan tunjuk kuat kebatinan supaya mereka di anggap orang yang paling makbul doanya atau paling keramat. Jika dia seorang ulama, maka dia inginkan supaya di kunjungi, di puja dan di hormati sebagai seorang Ahlillah secara mutlak, sedangkan dalam masa yag sama dia akan terasa hina dan hilang kewibawaan sebagai ulama, jika tiada pada dirinya, nyata beberapa perkara yang luar biasa.


2. Sihir.


Sihir ialah perkara luar biasa yang Allah kurniakan kepada orang-rang Islam yang durhaka (‘asi ) yang tidak faham aqidah, syariat dan ubudiah serta tidak beramal dengannya dan orang-orang yang fasik. Sihir juga diberikan oleh Allah kepada pendita-pendita bukan Islam samada Yahudi, Buddha, Nasrani, Majusi dan yang seumpama dengannya. Sihir ini terjadi melalui pertolongan daripada rohani Jin Islam yang fasik dan Jin-Jin yang kafir melalui perjanjian tertentu. Kebiasaannya golongan ini terikat dengan perjanjian dan mengadakan jamuan yang harus dan haram di sisi Syarak. Mereka mendapat perkara yang luar biasa ini adalah melalui pertolongan kumpulan Jin Islam yang fasik dan daripada Jin yang kafir.


Golongan orang Islam yang mendapat perkara luar biasa melalui kaedah ini selalunya sentiasa bergelumang dengan kejahatan dalam semua hal. Golongan ini sebenarnya Mulhid dan Zindik dalam bab aqidah. Selalunya mereka akan mengadakan berbagai cara atau upacara yang berselindung di sebalik ajaran Islam. Antara mereka yang termasuk dalam golongan ini ialah :-


a) Kumpulan Hassan Anak Harimau

b) Wali Suci
c) Budi (Buddha) Suci
d) Batin Sakti
e) Hakikat Insan
f) Pati Geni
g) Fahaman Wahdatul Ujud dalam I’itiqad
h) Baginda Mukhtar
i) Lain-lain kumpulan yang tumbuh bagaikan cendawan di negara ini.

3. Silap Mata.


Silap Mata adalah perkara luar biasa yang Allah kurniakan kepada orang-orang Islam yang fasik dan juga kepada orang-orang kafir, melalui pertolongan daripada Jin kafir. Oleh itu mereka juga terikat dengan perjanjian dan membuat perkara-perkara yang diharamkan oleh hukum syarak.


4. Sya’wazah.


Sya’wazah ialah perkara yang di kurniakan oleh Allah, yang berlawanan sama sekali daripada kehendak asal. Kebiasaannya perkara ini Allah berikan kepada golongan yang angkuh daripada orang-orang kafir. Misalnya apabila mereka meminta sesuatu yang baik, tetapi Allah kurniakan dengan sesuatu kejahatan yang berlipat ganda.

Empat Jenis Manusia Dalam Dunia

1. Mereka yang tidak ada lidah dan tidak ada hati.

Mereka ini ialah orang-orang yang bertaraf biasa, berotak tumpul dan berjiwa kerdil yang tidak mengenang Allah dan tidak ada kebaikan pada mereka. Mereka ini ibarat melukut yang ringan, kecuali mereka dilimpahi dengan kasih sayang Allah dan membimbing hati mereka supaya beriman serta menggerakkan angota-anggota mereka supaya patuh kepada Allah.


Berhati-hatilah supaya kamu jangan termasuk dalam golongan mereka.

Janganlah kamu layan mereka dan janganlah kamu bergaul dengan mereka.
Merekalah orang-orang yang dimurkai Allah dan penghuni neraka. Kita minta dilindungi Allah dari pengaruh mereka. Sebaliknya kamu hendaklah cuba menjadikan diri kamu sebagai orang yang dilengkapi dengan Ilmu Ketuhanan, Guru kepada yang baik, Pembimbing kepada agama Allah, Penyampai dan pengajak kepada manusia kepada jalan Allah. Berjaga-jagalah jika kamu hendak mempengaruhi mereka supaya mereka patuh kepada Allah dan beri amaran kepada mereka terhadap apa-apa yang memusuhi Allah. Jika kamu berjuang di jalan Allah untuk mengajak mereka menuju Allah, maka kamu akan jadi pejuang dan pahlawan di jalan Allah dan akan diberi ganjaran seperti
yang diberi kepada Nabi-nabi dan Rasul.

Nabi Muhammad SAW pernah bersabda kepada Sayyidina Ali; "Jika Allah membimbing seseorang melalui bimbingan kamu kepadaNya, maka itu terlebih baik kepada kamu dari apa-apa sahaja di mana matahari terbit".


2. Mereka yang ada lidah tetapi tidak ada hati.


Mereka bijak bercakap tetapi tidak melakukan seperti yang dicakapkannya. Mereka mengajak manusia menuju Allah tetepi mereka sendiri lari dari Allah.Mereka benci kepada maksiat yang dilakukan oleh orang lain, tetapi mereka sendiri bergelumbang dalam maksiat itu.Mereka menunjuk kepada orang lain yang mereka itu Soleh tetapi mereka sendiri melakukan dosa-dosa yang besar. Bila mereka bersendirian, mereka bertindak selaku harimau yang berpakaian. Inilah orang yang dikatakan kepada Nabi SAW. dengan sabda;


"Yang paling aku takuti dan aku pun takut di kalangan umatku ialah orang alim yang jahat".


Kita berlindung dengan Allah daripada orang alim seperti itu. Oleh itu,larilah dan jauhkan diri kamu dari orang-orang seperti itu. Jika tidak, kamu akan terpengaruh oleh kata-kata manis yang bijak berbicara itu dan api dosanya itu akan membakari kamu dan kekotoran hatinya akan membunuh kamu.


3. Mereka yang mempunyai hati tetapi tidak ada lidah.


Dia adalah seorang yang beriman. Allah telah mendindingkan mereka
  daripada makhluk dan menggantungkan di keliling mereka dengan tabirNya dan memberi mereka kesedaran tentang cacat cedera diri mereka. Allah menyinari hati mereka dan menyedarkan mereka tentang kejahatan yang timbul oleh kerana mencampuri urusan orang ramai dan kejahatan yang timbul oleh kerana mencampuri orang ramai dan kejahatan kerana bercakap banyak.

Mereka ini tahu bahawa keselamatan itu terletak dalam "DIAM" dan bekhalwat.Nabi SAW. pernah bersabda;

"Barangsiapa yang diam akan mencapai keselamatan".

Sabda baginda lagi;

"Sesungguhnya berkhidmat kepada Allah itu terdiri dari sepuluh bahagian,sembilan darinya terletak dalam diam".

Oleh itu mereka dalam golongan jenis ini adalah Wali Allah dalam rahsiaNya,dilindungi dan diberi keselamatan, bijaksana, rakan Allah dan diberkati dengan keredhoan dan segala yang baik akan diberikan kepada mereka. Oleh itu, kamu hendaklah berkawan dengan mereka dan bergaul dengan orang-orang ini dan diberi pertolongan kepada mereka. Jika kamu berbuat demikian, kamu akan dikasihi Allah dan kamu akan dipilih dan dimasukkan dalam golongan mereka yang menjadi Wali Allah dan hamba-hambanya yang Soleh.


4.Mereka yang diajak ke dunia tidak nampak (Alam Ghaib), diberi pakaian kemuliaan seperti dalam sabda Nabi SAW;

'Barangsiapa yang belajar dan mengamalkan pelajarannya dan mengajarkan orang yang lain, maka akan diajak ke dunia ghaib dan permuliakan".

Orang dalam golongan ini mempunyai ilmu-ilmu Ketuhanan dan tanda-tanda Allah. Hati mereka menjadi gedung ilmu Allah yang amat berharga dan orang itu akan diberi Allah rahsia-rahsia yang tidak diberi kepada orang lain. Allah telah memilih mereka dan membawa mereka hampir hampir kepadaNya. Allah akan membimbing mereka dan membawa mereka ke sisiNya. Hati mereka akan dilapangkan untuk menerima rahsia-rahsia ini dan ilmu-ilmu yang tinggi. Allah jadikan mereka itu pelaku dan lakuanNya dan pengajak manusia kepada jalan Allah dan melarang membuat dosa dan maksiat. Jadilah mereka itu "Orang-orang Allah". Mereka mendapat bimbingan yang benar dan yang mengesahkan kebenaran orang lain.


Mereka ibarat timbalan Nabi-nabi dan Rasul-rasul Allah. Mereka

sentiasa mendapat taufiq dan hidayah dari Allah Yang Maha Agung. Orang yang dalam golongan ini adalah pada peringkat terakhir atau puncak kemanusian dan tidak ada Maqam di atas ini kecuali Kenabian.

Oleh itu hati-hatilah kamu supaya jangan memusuhi dan membantah

orang-orang seperti ini dan dengarlah cakap atau nasihat mereka. Oleh itu, keselamatan terletak dalam apa yang dicakapkan oleh mereka dan dalam berdamping dengan mereka, kecuali mereka yang Allah beri kuasa dan pertolongan terhadap hak dan keampunanNya.

Sheikh Abdul Qadir Al-Jailan telah bahagikan manusia itu kepada empat golongan. Sekarang terpulanglah kepada diri kita untuk memeriksa diri sendiri jika kita mempunyai fikiran. Dan selamatkanlah diri kita jika ingin keselamatan. Mudah-mudahan Allah membimbing kita menuju kepada apa yang dikasihiNya dan diredhaiNya, dalam dunia ini dan di akhirat kelak.


Dipetik dari Kitab Futuuhul Ghaib oleh Sheikh Abdul Qadir Al-Jailani.

BANKRAP DUNIA AKHIRAT

Buat panduan kita bersama ....

"Seorang sahabat Rasulullah bercerita,sewatku kami sedang duduk bersama nabi,ada yang datang membawa jenazah dan meminta baginda menyembahyangkannya. Baginda bertanya:"Adakah ia (simati)mempunyai hutang?."Mereka menjawab:"Tidak."tanyanya lagi:"adakah ia meninggalkan sesuatu(yang boleh diwariskan)?"jawab mereka ,"Tidak." Lalu baginda pun menyembahyangkan mayat tersebut, kemudian satu jenazah lagi di bawa kepada Rasullullah."Wahai Rasullalah,sembahyangkanlah jenazah ini", mereka meminta.

Tanya Nabi "Adakah ia mempunyai hutang ?",apabila dijawab "Ya"Nabi bertanya,"Adakah ia meninggalkan sesuatu, jawab mereka "Tiga dinar." Baginda pun menyembahyangkannya.


Sesudah itu dibawa pula jenazah yang ketiga.Mereka juga meminta nabi menunaikan sembahyang jenazah. Nabi bertanya ;"Apakah simati ada meninggalkan sesuatu?"mereka menjawab,"Tidak ada." Nabi bertanya"Adakah simati mempunyai hutang ," mereka menjawab"Ya ,dia mempunyai hutang sebanyak tiga dinar."


Lantas rasullullah bersabda ."Kamu sembahyang kanlah temanmu ini" Seorang yang bernama Abu Qatadah segera berkata."Sembahyanglah dia wahai Rasullullah saya akan menanggung hutangnya ."Kemudian baginda menyembahyangkan mayat tersebut.


Peristiwa tiga jenazah ini sewajarnya menjadi bahan renungan bersama,betapa pentingnya kita dapat membebaskan diri dan melunaskan hutang sebelum ajal tiba. Kerana itu jugalah sebelum jenazah dikebumikan, ahli waris akan menghebahkan supaya orang yang memberi hutang tampil menuntut hutangnya atau mengikhlaskannya. Dan sebelum faraidh dibahagikan kepada ahli warisnya, hutang-hutang simati patut dilunaskan dulu, kerana roh orang yang sengaja tidak mahu melunaskan hutangnya sedangkan dia mampu berbuat demikian akan tergantung antara langit dan bumi,jika orang yang memberi hutang tidak merelakan atau memaafkan hutangnya itu.


Sebuah lagi hadis mengingatkan, "Semua dosa orang yang mati syahid akan diampuni melainkan hutangnya".Riwayat muslim. Sudah tentu kita semua tidak mahu dinyatakan bankrap atau muflis bukan sahaja di dunia tetapi juga di akhirat!


Barangkali, memandangkan akibat dan beratnya masalah berhutang ini, Allah menerangkan secara terperinci melalui kalam -Nya,Al Quran, perkara-perkara yang patut dilakukan oleh orang yang berhutang dan pemberi hutang dalam surah Al Baqarah ayat 280: "Apabila kamu menjalankan suatu urusan dengan hutang piutang....."(dan seterusnya). Rasulullah juga memberikan banyak contoh-contoh kepada orang yang berhutang dan pemberi hutang "Sebaik-baik kamu ialah orang yang membayar hutangnya dengan cara paling baik,""Bertolak ansurlah kamu nescaya kamu juga akan diberi tolak ansur" dan "Sesiapa yang menangguhkan tuntutan bayaran kepada orang yang sedang berada dalam kesusahan ataupun dia memulangkannya (mengikhlaskannya) nescaya Allah akan menghisabnya(pada hari qiamat) dengan hisab yang mudah"


Akhirnya mari kita hayati bersama pesanan Rasulullah ini: "Sesiapa yang berhutang dan dia berniat hendak membayarnya, nescaya Allah akan mewakilkan malaikat yang sentiasa memeliharanya dan mendoakannya hingga dia dapat membayarnya"

BAHAYA KEMEWAHAN

Daripada Ali bin Abi Thalib r.a., "Bahawasanya kami sedang duduk bersama Rasulullah saw. di dalam masjid. Tiba-tiba datang Mus'ab bin Umair r.a. dan tiada di atas badannya kecuali hanya sehelai selendang yang bertampung dengan kulit. Tatkala Rasulullah saw.melihat kepadanya Baginda menangis dan menitiskan air mata kerana mengenangkan kemewahan Mus'ab ketika berada di Mekkah dahulu (kerana sangat dimanjakan oleh ibunya) dan kerana memandang nasib Mus'ab sekarang (ketika berada di Madinah sebagai seorang Muhajirin yang terpaksa meninggalkan segala harta benda dan kekayaan diMekkah). Kemudian Nabi Muhammad saw. bersabda, "Bagaimanakah keadaan kamu pada suatu saat nanti, pergi di waktu pagi dengan satu pakaian, dan pergi di waktu petang dengan pakaian yang lain pula. Dan bila diangkatkan satu hidangan diletakan pula satu hidangan yang lain. Dan kamu menutupi (menghias) rumah kamu sepertimana kamu memasang kelambu Ka'bah?". Maka jawab sahabat, "Wahai Rasulullah, tentunya di waktu itu kami lebih baik daripada di hari ini. Kami akan menberikan penumpuan kepada masalah ibadat sahaja dan tidak usah mencari rezeki". Lalu Nabi saw. bersabda, "Tidak! Keadaan kamu di hari ini adalah lebih baik daripada keadaan kamu di hari itu".
H.R. Termizi


Keterangan


Dalam hadis ini Nabi kita Muhammad saw. menerangkan bahawa umatnya pada suatu masa kelak akan mendapat kekayaan dan kelapangan dalam kehidupan. Pagi petang pakaian silih berganti. Hidangan makanan tak putus-putus. Rumah-rumah mereka tersergam indah dan dihias dengan bermacam-macam perhiasan. Dalam keadaan demikian kita juga mungkin akan berkata seperti perkataan sahabat. Di mana, kalau semuanya sudah ada, maka senanglah hendak membuat ibadat. Tetapi Nabi kita Muhammad saw. mengatakan, "Keadaan serba kekurangan itu adalah lebih baik untuk kita", ertinya lebih memungkinkan kita untuk beribadat.


Kemewahan hidup banyak menghalang seseorang dari berbuat ibadat kepada Allah swt., sepertimana yang berlaku di hari ini. Segala yang kita miliki kalaupun tidak melebihi keperluan, namun ianya sudah mencukupi Tetapi, bila dibanding dengan kehidupan para sahabat, kita jauh lebih mewah daripada mereka, sedangkan ibadat kita sangat jauh ketinggalan. Kekayaan dan kemewahan yang ada, selalu menyibukkan kita dan menghalang dari berbuat ibadah. Kita sibuk menghimpun harta dan juga sibuk menjaganya serta sibuk untuk rnenambah lebih banyak lagi. Tidak ubah seperti apa yang pernah disabdakan oleh Rasulullah saw., "Seandainya seorang anak Adam itu telah mempunyai satu jurang emas, dia berhasrat untuk mencari jurang yang kedua, sehinggalah ia dimasukkan ke dalam tanah (menemui kematian)".


Begitulah gambaran yang sebenar terhadap kehaloban manusia dalam menghimpun harta kekayaan. Ia sentiasa mencari dan menambah, sehinggalah ia menemui kematian Maka ketika itu, barulah ia sedarkan dirinya dengan seribu satu penyesalan. Tetapi di saat itu sudah tidak berguna lagi penyesalan. OIeh itu janganlah kita lupa daratan dalam mencari harta kekayaan. Tidak kira halal atau haram, yang penting dapat harta. Tidak kira waktu sembahyang, bahkan semua waktu digunakan untuk menimbun kekayaan. Biarlah kita mencari mata benda dunia pada batas-batas keperluan. Kalau berlebihan bolehlah digunakan untuk menolong orang lain yang kurang bernasib baik, suka menderma dan suka bersedekah, sebagai simpanan untuk hari akhirat kelak. Orang yang bijak adalah orang yang mempunyai perhitungan untuk masa akhiratnya dan ia menjadikan dunia ini tempat bertanam dan akhirat tempat memetik buahnya

BAHAYA JIKA SENTIASA GELAK KETAWA

"Gelak ketawa dilarang Islam. Menurut pandangan Islam, bergelak tertawa adalah tidak baik dan makruh hukumnya.

Ibn Mas’ud meriwayatkan dari Auf bin Abdullah bahawa biasanya Rasulullah S.A.W. tidak tertawa melainkan senyum simpul dan tidak suka melerek, iaitu tidak menoleh, kecuali dengan semua wajahnya.


Hadis itu menunjukkan bahawa senyum itu sunat dan tertawa berbahak- bahak adalah makruh. Maka itu seseorang yang sihat akal dilarang bergelak tertawa kerana mereka banyak bergelak ketawa di dunia akan banyak menangis di akhirat. Orang yang banyak menangis di dunia mereka akan banyak tertawa di syurga.


Menurut Yahya bin Muaadz Ar- razi, ada empat perkara yang menghilangkan tertawa seseorang Mukmin:

1.Kerana memikirkan akhirat
2.Kesibukan mencari keperluan hidup
3.Risau memikirkan dosa
4.Apabila tibanya musibah dan bala Jika seseorang sibuk memikirkan perkara itu, maka dia tidak banyak tertawa kerana banyak tertawa bukan sifat seorang Mukmin.

Seperti yang diriwayatkan oleh Ibn Abbas r.a. "Sesiapa yang tertawa ketika membuat dosa, maka dia akan menangis ketika akan masuk neraka." Dalam satu riwayat yang lain, dikemukakan bahawa Imam Abu Hanifah pernah tertawa satu kali apabila dia menang berdebat dengan Amr bin Abaid Alqadari (seorang bermazhab Qadariah yang tidak percaya kepada takdir Allah).


Selepas tertawa, Imam Abu Hanifah sangat menyesal lalu berkata: "Engkau berbicara tentang ilmu, aku tertawa, maka aku tidak akan berkata- kata kepadamu untuk selama- lamanya, maka aku sangat menyesal, sebab andainya aku tidak tertawa nescaya aku dapat menundukkannya dengan kefahamanku, sehingga menjadi kebaikan bagi ilmu." (Riwayat Abullaits As- samarqandi). 

Menurut Islam, sesiapa yang meninggalkan bergelak tertawa akan mendapat darjat yang tinggi di sisi Allah. Sabda Rasulullah S.A.W. yang bermaksud: "Dan siapa yang meninggalkan senda gurau diberi wibawa dan keindahan, dan siapa yang meninggalkan tertawa, maka ia berwibawa dan hebat, dan siapa yang tidak menginginkan kekayaan orang maka ia dicintai." (Hadis Sahih). 

Islam juga melarang seseorang melakukan sesuatu atau berkata sesuatu untuk mentertawakan orang lain atau menyebabkan orang lain tertawa. Contohnya ialah seperti berlawak jenaka di mana seseorang akan berlagak dan mengeluarkan kalimah yang menyebabkan orang lain tertawa.

Menurut riwayat dari Ibrahim Annakhari beliau berkata: "Adakalanya seseorang mengeluarkan satu kalimah untuk mentertawakan orang di sekitarnya, maka Allah S.W.T. murka padanya lalu murka Allah itu merata kepada orang- orang yang di sekitarnya, yang tertawa bersamanya. Jika seseorang yang berkata kalimah yang di reda oleh Allah, maka ia mendapat rahmat dan rahmat Allah itu diperolehi juga oleh orang di sekitarnya." 

Seseorang yang suka berlawak, berjenaka atau berolok- olok supaya orang lain tertawa, balasannya di akhirat ialah dimasukkan ke neraka ‘Wail’. Sebagaimana sabda Rasulullah S.A.W. yang bermaksud: "Neraka wail itu buat orang yang bercakap- cakap dengan berdusta dan berolok- olok supaya menimbulkan tertawa pada orang ramai, dan neraka wail itu untuk dia." (Hadis dikeluarkan oleh Imam yang tiga: Riwayat Bahaz bin Hakim). 

Dalam Hadis itu Rasulullah S.A.W. mengulang kalimah "neraka wail itu untuk dia" sebanyak dua kali, membuktikan tegas dan kuatnya amaran terhadap orang yang suka bergelak tertawa dan berjenaka. Islam memberi peringatan bahawa semakin kuat hilai dan tertawa seseorang itu, semakin hampir iblis dan syaitan sambil tertawa berbahak- bahak menari- nari untuk melalaikan dia. Maka itu kita perlu awas daripada bergelak tertawa kerana perbuatan itu mengandungi lapan bahaya: n Dicela oleh ulama dan orang yang sopan serta sempurna akal.

Memberanikan orang bodoh kepada kita.

- Jika bodoh akan bertambah kebodohannya, jika alim akan berkurangan ilmunya kerana seorang alim yang tertawa bererti telah memuntahkan ilmunya.
- Melupakan dosa- dosa yang lalu.
- Melupakan mati dan akhirat.
- Berani berbuat dosa kerana apabila tertawa nescaya akan membekukan hati.
- Menanggung dosa orang yang tertawa kerana tertawaan kita.
- Akan banyak menangis di akhirat."

Bagaimana Syaitan Memasuki Hati Manusia

¨ Terlalu cintakan kepada dunia sedangkan kehidupan di akhirat tiada langsung di dalam hatinya, baginya kehidupan hanya sekali sahaja iaitu di dunia.
¨ Terlalu melayan perasaan dan panjang angan-angan kerana sifat ini akan mengeraskan hati.
¨ Terlalu rakus kepada kehidupan dunia kerana ia akan membuahkan sifat tamak.
¨ Bakhil dengan apa yang dimiliki dan yang diperolehinya kerana ia merupakan pintu kepada kesombongan.
¨ Riya’, besar diri dan anggkuh kerana ia merupakan punca kepada sifat kemunafikan.
¨ Ujub dan sombong.
¨ Sentiasa menyimpan perasaan buruk sangka terhadap orang lain dan berdendam.
¨ Memandang remeh akan dosa-dosa kecil kerana ia akan mendorongkan lagi manusia berterusan dalam melakukan dosa kecil dikira sebagai melakukan dosa besar.
¨ Merasa suka dan gembira bila mendapat sesuatu musibah atau azab dari Allah.
¨ Memandang rendah kepada orang lain kerana sifat ini merupakan tapak bercambahnya sifat dengki dan membuka pintu kebencian.
¨ Bodoh diatas setiap tindakan dan perbuatan tetapi tidak pula menyedari akan kebodohannya itu sebaliknya merasakan dirinya sentiasa betul.
¨ Suka kepada pujian dan sanjungan kerana ia merupakan punca timbulnya sifat besar diri dan sombong.
¨ Ketika sedang marah kerana marah itu merupakan bara api dari neraka.
¨ Putus asa dengan rahmat Allah, sifat ini akan membuatkan seseorang merasakan dunia yang begitu luas ini terlalu sempit baginya, oleh kerana terlalu kecewa ia sanggup melakukan apa saja.
 
Rumah Manakah Yang Tidak Dimasuki Syaitan
 i. Rumah yang penghuninya sentaisa menjaga hak-hak dan kewajipan terhadap Allah.
ii. Rumah yang penghuninya sentiasa rukuk dan sujud kepada Allah.
iii. Rumah yang penghuninya sentiasa bersikap jujur dan memenuhi janji.
iv. Rumah yang penghuninya sentiasa menjaga punca pemakanan dan hanya mengambil yang halal sahaja.
v. Rumah yang penghuninya sentiasa menjaga dan menghubungkan tali silaturrahim.
vi. Rumah yang penghuninya sentiasa menjaga adab dan berbakti kepada kedua orang tuanya.
vii. Rumah yang penghuninya terdiri dari pasangan yang soleh dan solehah serta saling faham memahami, bekerjasama dan bertolak ansur.
viii. Rumah yang penghuninya penuh dengan kecintaan dan ketaatan kepada Allah.
ix. Rumah yang penghuninya masing-masing dapat menjaga adab serta rahsia.
x. Rumah yang penghuninya tidak melakukan atau mengerjakan perkara-perkara yang haram.
xi. Rumah yang penghuninya sentiasa memelihara dan menjaga dari melakukan perbuatan yang bid’ah.
xii. Rumah yang penghuninya sentiasa merendahkan diri kepada Allah.
xiii. Rumah yang penghuninya penuh dengan suasana salam dan meminta izin.
xiv. Rumah yang penghuninya saling bermaaf-maafan diantara satu sama lain.
xv. Rumah yang penghuninya sentiasa mengelakkan diri dari melakukan perbuatan yang tercela.
xvi. Rumah yang penghuninya sentiasa berada dalam keadaan bersih dan berzikir kepada Allah.
 
Siapakah Musuh Syaitan

1. Rasulullah s.a.w.

2. Orang beriman yang pengasih dan penyayang.
3. Orang beriman yang suka memberi nasihat.
4. Orang beriman yang sentiasa bertaubat diatas dosa dan setiap kesalahannya.
5. Orang beriman yang berakhlak mulia.
6. Orang beriman yang banyak melakukan sedekah jariah.
7. Orang beriman yang dapat memberi manfaat kepada orang ramai.
8. Orang beriman yang sentiasa berwuduk dan menjaga wuduknya.
9. Orang beriman yang sentiasa tidak berkeinginan untuk melakukan sesuatu yang haram.
10. Orang beriman yang sentiasa menjaga sembahyangnya dan melakukannya dengan penuh khusyuk.
11. Orang beriman yang beristiqomah dalam membaca al Quran.
12. Orang kaya yang sentiasa merendah diri.
13. Orang yang bangun sembahyang di waktu tengah malam sedang orang lain tidur.
14. Peniaga yang jujur dan tidak pernah menipu akan sukatan timbangannya.
15. Ketua negara atau pemerintah atau imam yang adil

Siapakah Sahabat Syaitan


Ø Orang kaya yang sombong.

Ø Peminum arak.
Ø Hakim yang tidak adil.
Ø Peniaga yang tidak jujur.
Ø Orang yang tidak mengeluarkan zakat.
Ø Orang yang meremehkan sembahyangnya.
ØOrang yang menganiaya, menzalimi dan memakan harta anak yatim.
Ø Orang yang beramal kerana ingin mendapatkan pujian dan nama.
Ø Orang yang suka duduk termenung dan mengelamun.
Ø Penghasud dan pendengki bila orang lain mendapat kesenangan

BAGAIMANA MENCARI KETENANGAN JIWA HIBURAN YANG DIANJURKAN ISLAM

"Hiburan sejati ialah hiburan yang bertapak di hati. Ia boleh membawa hati yang tenang. Syarat bagi ketenangan hati itu ialah dengan mengisi keperluan asasinya iaitu iman. Firman Allah Subhanahu wa ta‘ala dalam Al-Qur‘an yang tafsirnya:

"Orang-orang yang beriman dan tenang tenteram hati mereka dengan zikir kepada Allah. Ketahuilah! Dengan zikir kepada Allah itu, tenang tenteramlah hati manusia”.
(Surah Al-Ra‘ad: 28)

Oleh itu orang yang beriman akan mendapat hiburan dengan cara berhubung dengan Allah dengan melaksanakan perintah, kewajipan, melakukan perkara-perkara yang disunatkan seperti zikir, puasa, sedekah dan lain-lain seumpamanya, berinteraksi dengan alam ciptaan Allah, dan menerima segala ketentuan daripada Allah Subhanahu wa Ta‘ala.


Apabila melaksanakan perintah Allah, mereka terhibur kerana merasakan perintah itu datang daripada kekasihnya. Kalau yang menyuruh itu kekasih, tidak ada yang disusahkan bahkan kegembiraan yang akhirnya membawa ketenangan. Mereka rasa seronok dan terhibur dengan ibadah tersebut.


Orang mukmin juga rasa terhibur dengan warna kehidupan yang dicorakkan oleh Allah. Hatinya sentiasa bersangka baik dengan Allah, membuatkannya tidak pernah resah. Apabila diberi nikmat mereka rasa terhibur, lalu bersyukur. Diberi kesusahan, mereka terhibur, lalu bersabar. Mereka yakin dengan firman Allah Subhanahu wa Ta‘ala yang tafsirnya :


“(Katakanlah wahai orang-orang yang beriman: “Ugama Islam yang kami telah sebati dengannya ialah): Celupan Allah (yang mencorakkan seluruh kehidupan kami dengan corak Islam); dan siapakah yang lebih baik celupannya selain daripada Allah? (Kami tetap percayakan Allah) dan kepadaNyalah kami beribadat”.
(Surah Al-Baqarah: 138)

Orang yang beriman juga akan terhibur apabila melihat alam ciptaan Allah Subhanahu wa Ta‘ala. Mereka merasa tenang, bahagia dan gembira melihat pantai, bukit bukau, langit, laut dan sebagainya. Melihat, mendengar dan berfikir tentang keindahan itu sudah cukup bagi mereka merasai keindahan alam dan kebesaran penciptaNya. Sifat sedemikian merupakan sifat orang-orang yang bertaqwa iaitu orang yang berusaha memelihara dirinya daripada menyalahi hukum dan undang-undang Allah Ta‘ala. Firman Allah Subhanahu wa Ta‘ala tafsirnya :


“Sesungguhnya pertukaran malam dan siang silih berganti, dan pada segala yang dijadikan oleh Allah di langit dan di bumi, ada tanda-tanda (yang menunjukkan undang-undang dan peraturan Allah) kepada kaum yang mahu bertaqwa”.
(Surah Yunus: 6)

Selain itu mereka ini dapat menghayati maksud sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam yang maksudnya:


“Sesungguhnya Allah itu indah. Dia suka keindahan”.

(Hadis riwayat Muslim )


Islam tidak menolak hiburan dari luar selama hiburan luar itu boleh menyumbang dan menyuburkan lagi hiburan dalaman hati dengan syarat ia mematuhi syariat. Alunan ayat suci Al-Qur‘an, selawat yang memuji Nabi, lagu yang menyuburkan semangat jihad, puisi atau syair yang menghaluskan rasa kehambaan kepada Tuhan, pasti akan menyuburkan lagi iman mereka. Firman Allah Subhanahu wa Ta‘ala yang tafsirnya:


“Allah telah menurunkan sebaik-baik perkataan iaitu kitab suci Al-Qur‘an yang bersamaan isi kandungannya antara satu dengan yang lain (tentang benarnya dan indahnya), yang berulang-ulang (keterangannya, dengan berbagai cara); yang (oleh kerana mendengarnya atau membacanya) kulit badan orang-orang yang takut kepada Tuhan mereka menjadi seram; kemudian kulit badan mereka menjadi lembut serta tenang tenteram hati mereka menerima ajaran dan rahmat Allah”.
(Surah Al-Zumar: 23)

FirmanNya lagi yang tafsirnya :


“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu (yang sempurna imannya) ialah mereka yang apabila disebut nama Allah (dan sifat-sifatNya) gementerlah hati mereka; dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayatNya, menjadikan mereka bertambah iman, dan kepada Tuhan mereka jualah mereka berserah”.

(Surah Al-Anfaal: 2)


Dan firmanNya lagi yang tafsirnya :


“Iaitu orang-orang yang apabila disebut nama Allah, gerun gementarlah hati mereka, dan orang-orang yang sabar terhadap kesusahan yang menimpa mereka, dan orang-orang yang mendirikan sembahyang, serta orang-orang yang mendermakan sebahagian dari rezeki yang Kami berikan kepadanya”.

(Surah Al-Hajj: 35)


Semua ibadat jika dilaksanakan dengan penuh perhatian, pasti akan memberi ketenangan jiwa, lihat sahaja ibadat sembahyang, sekalipun merupakan suatu kewajipan orang Islam, ia juga suatu hiburan yang kekal yang menjadikan hati orang yang beriman dan bertaqwa itu terhibur dengan sembahyang kerana mereka terasa sedang berbisik-bisik, bermesra, mengadu dan merintih dengan kekasih hatinya iaitu Allah Subhanahu wa Ta‘ala.


Hal ini telah dijelaskan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bahawa dengan sembahyang, hati orang beriman dan bertaqwa sudah terhibur, Baginda bersabda yang maksudnya :


"Di antara kesenangan dunia yang aku sukai ialah wanita, wangi-wangian dan penenang hatiku adalah sembahyang”.
(Hadis riwayat Al-Nasa‘ei).

ANTARA 9 MIMPI NABI MUHAMMAD SAW

"Daripada Abdul Rahman Bin Samurah ra berkata, Nabi Muhammad saw bersabda: "Sesungguhnya aku telah mengalami mimpi-mimpi yang menakjubkan pada malam aku sebelum di Israqkan........"

1) Aku telah melihat seorang dari umatku telah di datang oleh malaikatul maut dengan keadaan yg amat mengerunkan untuk mengambil
nyawanya, maka malaikat itu terhalang perbuatannya itu disebabkan oleh KETAATAN DAN KEPATUHANNYA KEPADA KEDUA IBUBAPANYA.

2. Aku melihat seorang dari umatku telah disediakan azab kubur yang amat menyiksakan, diselamatkan oleh berkat WUDUKNYA YANG SEMPURNA.


3. Aku melihat seorang dari umatku sedang dikerumuni oleh syaitan-syaitan dan iblis-iblis lakhnatullah, maka ia diselamatkan dengan berkat ZIKIRNYA YANG TULUS IKHLAS kepada Allah.


4. Aku melihat bagaimana umatku diseret dengan rantai yang diperbuat daripada api neraka jahanam yang dimasukkan dari mulut dan dikeluarkan rantai tersebut ke duburnya oleh malaikut Ahzab,tetapi SOLATNYA YANG KHUSUK DAN TIDAK MENUNJUK-NUNJUK telah melepaskannya dari seksaan itu.


5. Aku melihat umatku ditimpa dahaga yang amat berat, setiap kali dia mendatangi satu telaga di halang dari meminumnya,ketika itu

datanglah pahala PUASANYA YANG IKHLAS KEPADA ALLAH SWT memberi minum hingga ia merasa puas.

6. Aku melihat umatku cuba untuk mendekati kumpulan para nabi
yang sedang duduk berkumpulan-kumpulan, setiap kali dia datang dia akan diusir, maka menjelmalah MANDI JUNUB DENGAN RUKUN YANG SEMPURNANYA sambil ke kumpulanku seraya duduk disebelahku.

7. Aku melihat seorang dari umatku berada di dalam keadan gelap gelita di sekelilingnya, sedangkan dia sendiri di dalam keadaan
binggung, maka datanglah pahala HAJI DAN UMRAHNYA YANG IKHLAS KEPADA ALLAH
SWT
lalu mengeluarkannya dari kegelapan kepada tempat yang terang - benderang.

8. Aku melihat umatku cuba berbicara dengan golongan orang mukmin tetapi mereka tidakpun membalas bicaranya,maka menjelmalah SIFAT

SILATURRAHIMNYA DAN TIDAK SUKA BERMUSUH-MUSUHAN SESAMA UMATKU
lalu menyeru kepada mereka agar menyambut bicaranya,lalu berbicara mereka dengannya.

9. Aku melihat umatku sedang menepis-nepis percikan api ke mukanya,maka segeralah menjelma pahala SEDEKAHNYA YANG IKHLAS KERANA ALLAH SWT lalu menabir muka dan kepalanya dari bahaya api tersebut."

Thursday, April 21, 2011

Azan dan 3 tanda..

Assalamualaikum wbt.

Renungkanlah WAHAI SAHABAT-SAHABAT dirahmati ALLAH SWT, Mengapa lidah kelu disaat kematian? tetapi kematian itu pasti menjelma.Hanya masa dan waktunya yang tidak kita ketahui.Cuba kita amati. Mengapa kebanyakan orang yg nazak, hampir ajal tidak dapat berkata apa-apa.lidahnya kelu, keras dan hanya mimik mukanya yang menahan kesakitan 'sakaratul maut'.


Diriwayatkan sebuah hadis yg bermaksud:

"Hendaklah kamu mendiamkan diri ketika azan, jika tidak Allah akan kelukan lidahnya ketika maut menghampirinya." Ini jelas menunjukkan, kita disarankan agar mendiamkan diri, jangan
berkata apa-apa pun semasa azan berkumandang. Sebagai orang beragama Islam kita wajib menghormati azan. Banyak fadhilatnya. Jika lagu kebangsaan kita diajar agar berdiri tegak
dan diamkan diri.

Mengapa ketika azan kita tidak boleh mendiamkan diri? Lantas sesiapa yang berkata-kata ketika azan, Allah akan kelukan lidahnya ketika nazak. Kita takut dengan kelunya lidah kita semasa ajal hampir tiba maka kita tidak dapat mengucap kalimah "Lailahaillallah..." yang mana sesiapa yang dapat mengucapkan kalimah ini ketika nyawanya akan dicabut Allah dgn izinNya menjanjikan syurga untuk mereka. Dari itu marilah kita sama-sama menghormati azan dan mohon kepada Allah supaya lidah ini tidak kelu semasa nyawa kita sedang dicabut.

“Ya Allah! Anugerahkanlah kematian kami dengan kematian yang baik lagi mulia, lancarkan lidah kami mengucap kalimah "Lailahaillallah.." semasa sakaratul maut menghampiri kami.

Amin.. amin.. amin Yarobbal a'lamin.."


WASIAT NABI MUHAMMAD S.A.W. kepada SAIDINA ALI R.A..;

Wahai Ali, bagi orang MUKMIN ada 3 tanda-tandanya:
1) Tidak terpaut hatinya pada harta benda dunia.
2) Tidak terpesona dengan pujuk rayu.
3) Benci terhadap perbualan dan perkataan sia-sia...


Wahai Ali, bagi orang 'ALIM itu ada 3 tanda2nya:

1) Jujur dalam berkata-kata.
2) Menjauhi segala yg haram.
3) Merendahkan diri.


Wahai Ali, bagi orang yg JUJUR itu ada 3 tanda2nya:

1) Merahsiakan ibadahnya.
2) Merahsiakan sedekahnya.
3) Merahsiakan ujian yg menimpanya.


Wahai Ali, bagi org yg TAKWA itu ada 3 tanda2nya:

1) Takut berlaku dusta dan keji.
2) Menjauhi kejahatan.
3) Memohon yang halal kerana takut jatuh dalam keharaman.


Wahai Ali, bagi AHLI IBADAH itu ada 3 tanda2nya:
1) Mengawasi dirinya.
2) Menghisab dirinya.
3) Memperbanyakkan ibadah kepada Allah s.w.t.


Wang RM 50 kelihatan begitu besar bila dibawa ke kotak derma masjid, tetapi begitu kecil bila kita bawa ke supermarket. 45 minit terasa terlalu lama untuk berzikir tapi betapa pendeknya waktu itu untuk pertandingan bola sepak. Semua insan ingin memasuki syurga tetapi tidak ramai yang berfikir dan berbicara tentang bagaimana untuk memasukinya.

ASALNYA JIN - KULIAH UST. HJ. ISMAIL KAMUS

Assalamualaikum,

1) Jin berasal dari Jan (Bapak Jin) dan gelarannya Azazil. Dicipta dari api (biru), dan telah beramal puluh ribu tahun lamanya .
2) Apabila Allah swt. memerintahkannya supaya tunduk menghormati Nabi Adam, mereka telah ingkar. Allah swt. melaknat dan perintah turun ke bumi. Jin terbahagi kepada dua iaitu Jin Islam dan Syaitan.
3) Jin Islam pula terbahagi kepada dua iaitu Jin Islam (Soleh) dan Jin Tidak Islam (Tidak Soleh). Syaitan yang turun kesemuanya jahat (tidak Islam).
4) Makanannya dari Api (Asap). Itu sebab orang-orang Melayu dilarang mengunakan kemenyan kerana Jin paling suka dengan asap yang busuk. Tetapi orang-orang melayu ini degil, suka sangat dengan asap kemenyan. Beliau menambah, orang-orang yang suka hisap rokok itu, adik-beradik jin lah tuu (sambil berseloroh).
5) Tempat tinggal Jin seperti di awan, sungai, hutan, lombong, laut, tempat-tempat tinggi (klcc), tandas dan kubur.
6) Beliau menasihat apabila ingin buang air di perjalanan (contohnya jalanraya), perlu baca " Sala Mun, 'Ala Sulaiman, Fil 'alamin."
Mengikut sirahnya jin sangat takut dengan Nabi Sulaiman. Orang-orang Melayu suka sangat membaca ucapan, "Ampun Datuk, Anak cucu tumpang lalu" Masa bila pulak jin dapat pangkat datuk. Dan masa bila pula, kita jadi cucu cicit jin !!!!
7) Jin tidak mengetahui akan alam ghaib, itu sebab jika ada dukun atau bomoh yang tahu menilik-nilik nasib, pembohong...." Sirahnya apabila Nabi Sulaiman, memerintahkan jin untuk membina istananya, sehingga Nabi Sulaiman meninggal pun jin tidak perasan/tahu. Semasa itu Nabi Sulaiman duduk di kerusinya dengan tongkat kayu. Dan jin tekun membuat kerja di hadapan-nya. Sehingga anai-anai memakan tongkatnya dan tongkat tersebut reput dan
jatuh serta Nabi Sulaiman pun jatuh, maka barulah tahu oleh jin bahawa Nabi Sulaiman telah mangkat.
8) Manusia juga dilarang membuang air di lombong-lombong yang airnya tenang, terutama di waktu tengah malam. Jin suka mandi di situ, waktu itu. Di larang juga buang air di lubang-lubang (tanah).
9) Rumah-rumah yang lama tidak berpenghuni atau rumah yang baru siap belum duduk lagi, jin suka tinggal di situ. Sebelum duduk rumah baru, di galakkan membaca surah Al-Baqarah, sehingga habis. Jin lari selama 3 hari. Tidak perlu tepung tawar bagai.... orang melayu suka sangat menepung tawar !!!
10) Jika budak menangis tengah-tengah malam, azankan 7 ~ 10 kali, jika tidak bacakan ayat Kursi dengan cara 9 kali henti (tekniknya) sebab beliau pernah jumpa orang yang di rasuk.
* Kalau rajin..Tolong sebarkan maklumat ini kepada saudara Muslim Muslimat yang lain. Ilmu yang bermanfaat ialah salah satu amal yang berkekalan bagi orang yang mengajarnya meskipun dia sudah mati *

Saturday, April 02, 2011

Hukum makan ikan masin?

بسم الله، والحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله، وعلى آله وصحبه ومن والاه
(Dengan nama Allah, Segala puji bagi Allah, Selawat dan salam ke atas
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, keluarga, sahabat dan para pengikut Baginda)


Bagaimana Dengan Isi Perut Ikan?
Ikan, sepertimana jua dengan haiwan yang lainnya, memiliki rongga perut dan padanya juga terkandung kotoran dan najis.
Menurut ulama, sesuatu yang keluar (berasal) dari rongga perut haiwan, tidak terkecuali ikan, merupakan najis. Maka dalam perkara ini, tahi ikan juga dihukumkan sebagai najis.
Jadi apakah memakan ikan yang telah dimasak atau dibakarsekaligus dengan isi perutnya itu halal atau sebaliknya? Bagaimanapula dengan dengan ikan yang dimasinkan atau diasamkan dandiperam sekaligus dengan isi perutnya?
Berikut disebutkanbeberapa pendapat ulama mengenainya:
1. Halal memakan ikan yang kecil yang digoreng atau dibakar (sekaligus dengan isi perutnya), iaitu tanpa dibersihkan atau dibuang terlebih dahulu kandungan isi perutnya. Kandungan (kotoran) dalam isi perut ikan kecil tersebut adalah dimaafkan. Ini merupakan pendapat beberapa ulama antaranya Imam an-Nawawi, al-Khatib asy-Syarbini dan Imam ar-Ramli Rahimahumullah.
Imam Ibnu Hajar Rahimahullah juga berpendapat bahawa tidak wajib membersihkan atau membuang kandungan (kotoran) dalam perut ikan kecil kerana kesukaran.
Imam asy-Syabramallisi Rahimahullah pula menjelaskan, ikan besar yang dibakar atau digoreng (sekaligus dengan isi perutnya) hukumnya adalah haram, kerana menurut Imam ar-Ramli Rahimahullah yang dihalalkan itu hanyalah pada ikan yang kecil sahaja. Ini bermakna haram memakan ikan besar sekaligus dengan isi perutnya, kerana tiada kesukaran untuk membersihkan isi perutnya dari najis (kotoran), berbeza dengan ikan yang kecil. Najis dalam perut ikan yang besar adalah tidak dimaafkan.
2. Adapun ikan yang diperam seperti ikan masin atau pekasam dan seumpamanya, menurut pendapat al-Imam ar-Rafi‘e dan an-Nawawi Rahimahumallah bahawa hukumnya adalah harus memakan ikan masin berukuran kecil (yang diperap) sekaligus dengan isi perutnya kerana kesukaran untuk membersihkan kotoran yang ada dalam isi perut ikan kecil.
Adapun ikan masin yang berukuran besar yang diperam dengan isi perutnya, maka ikan masin yang sedemikian adalah najis.
Apakah Ukuran Yang Dikatakan Sebagai Ikan Kecil?
Kadar atau ukuran ikan yang dikatakan sebagai ikan kecil itu menurut pendapat ulama ialah:
1. Apa yang menurut adat kebiasaannya diakui atau disebut sebagai ukuran ikan kecil.
2. Sekadar dua jari besarnya. Ini adalah pendapat al-‘Allamah ‘Ali asy-Syabramallisi Rahimahullah.
Lain-Lain Persoalan Yang Berkaitan
Berikut dibawakan beberapa persoalan serta penjelasan ringkas
mengenainya:
1. Bangkai Ikan Dalam Perut Ikan Lain
Jika seseorang itu mendapati bangkai ikan dalam perut ikan lain dan bangkai ikan tersebut keadaannya belum terputus-putus (hancur), maka hukum memakan bangkai ikan tersebut adalah halal. Dengan kata lain, halal memakan kedua-dua ikan tersebut.
Begitu juga bangkai ikan yang didapati dalam perut binatang lain. Jika sebaliknya, iaitu jika bangkai ikan dalam perut itu sudah membusuk serta terputus-putus, maka hukumnya tidak halal (haram) kerana ia umpama sudah menjadi muntah dan tahi.
Manakala memakan ikan yang berubah; misalnya bau atau rasa dagingnya, hukumnya adalah makruh (tidak haram) dengan syarat tidak memudaratkan.
2. Memperlakukan Sesuatu Terhadap Ikan Yang Masih Hidup
Kadangkala kerana sebab-sebab tertentu, sesetengah orang memotong, memakan atau memasak ikan ketika ianya masih hidup. Maka berikut diterangkan secara ringkas akan hukum
perbuatan ini:
(a). Memotong
Makruh memotong, mengerat atau membahagi ikan dalam keadaan ikan tersebut masih hidup. Kemudian memakan
bahagian yang dipotong itu adalah halal, namun hukumnya adalah makruh.
(b). Menelan
Menelan ikan kecil atau besar yang masih hidup (beserta isi perutnya), samada dikunyah ataupun tidak, adalah halal namun hukumnya adalah makruh. Begitu juga halnya menelan bangkai ikan yang kecil, hukumnya adalah harus (halal). Manakala menelan bangkai ikan besar adalah tetap haram, kerana isi perutnya adalah najis.
(c). Menggoreng atau membakar
Menggoreng ikan yang masih hidup dalam minyak yang panas menggelegak atau membakarnya hidup-hidup hukumnya adalah makruh, kerana ada unsur penyeksaan.
3. Minyak Yang Digunakan Untuk Menggoreng
Oleh kerana (kotoran dalam) isi perut ikan kecil adalah dimaafkan, maka minyak yang digunakan untuk menggoreng ikan kecil tersebut tidak dikira sebagai najis. Adapun bagi ikan yang besar hukumnya adalah sebaliknya, iaitu minyak yang digunakan untuk menggoreng ikan besar akan menjadi najis apabila ianya digoreng bersama isi perutnya.
Kesimpulan
Hukum memakan ikan adalah halal; samada ia mati tanpa sebab atau mati dengan sebab yang nyata, selama mana tidak mendatangkan mudarat. Manakala hukum bangkai ikan itu adalah suci (tidak najis).
Adapun memakan ikan yang kecil sekaligus dengan isi perutnya, tanpa membuang dan membersihkannya terlebih dahulu, adalah halal dan kotoran dalam kandungan isi perut ikan yang kecil adalah dimaafkan. Ini kerana adanya kesukaran untuk membersihkan kotoran yang ada pada perut ikan yang kecil.
Berbeza hukumnya bagi ikan yang besar, iaitu sekira-kira dua jari lebarnya, maka hukum memakan ikan berukuran besar yang tidak dibuang atau dibersihkan isi perutnya adalah haram dan dianggap najis kerana kotoran dalam isi perutnya adalah najis.
Apabila dilihat dari sudut yang lain pula, ulama juga mengaitkan hukum haram memakan ikan besar sekaligus dengan isi perutnya kerana isi perutnya adalah najis dan tiada kesukaran untuk membuangnya. Manakala halal pada ikan kecil, kerana isi perutnya adalah najis yang dimaafkan dan juga kerana adanya kesukaran untuk membuangnya. Oleh yang demikian dapat difahami, jika isi perut ikan kecil itu mudah dan tiada kesukaran untuk dibuang, maka wajarlah ia dibuang kerana ini bertepatan dengan kehendak syara‘ sebagaimana yang disebutkan dalam ayat 168 daripada Surah al-Baqarah ‘ حلالا طيبا ’, iaitu halal lagi baik. Baik yang bermaksud bersih, selamat, berkhasiat dan menyelerakan.