PAPARAN SEPENUHNYA BLOG...

PAPARAN SEPENUHNYA BLOG...

Mudah je...

Langkahnya....

- Ambil view my complete profile
- Disini ada pautan my blog... Moga menjadi manfaat kita bersama.. Insyallah.. Amin Ya Robb!!!
- Untuk kembali ke blog asal klik aje view my complete profile
- Selamat melayari

p/s:Jangan lupa tandatangan di BUKU PELAWAT.TQ...

Thursday, January 12, 2012

APA HUKUM MEMASTIKAN SESEORANG ITU AKAN MASUK SURGA ATAU NERAKA ?

Kaidah dalam Manhaj Ahlus Sunnah Wal Jama'ah bahwa kesaksian bahwa seseorang itu akan masuk surga atau neraka merupakan perkara akidah, yang harus didasarkan kepada dalil-dalil kitab maupun sunnah, tidak
boleh hanya berdasarkan akal saja. Apabila syara' -yaitu Al-Kitab dan As Sunah- telah memastikan masuknya seseorang ke dalam surga atau neraka, maka kita wajib memastikannya pula. Karena itu kita berharap agar perbuatan baik akan mendapatkan surga, dan mengkhawatirkan perbuatan jahat akan mendapat neraka. Dan hanya Allah lah yang tahu akhir segala sesuatu. Persaksian tentang masuknya seseorang ke dalam surga atau neraka terbagi menjadi dua :

PERTAMA: Persaksian secara umum.
Persaksian ini berhubungan dengan kriteria tertentu, seperti mengucapkan, "Barangsiapa berbuat syirik besar, maka ia telah kafir dan telah keluar dari agama, dan akan masuk neraka." Seperti pula ucapan, "Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan dengan keimanan dan pengharapan pahalanya, niscaya akan diampuni baginya dosa-dosanya yang telah lampau." "Haji mabrur tidak ada pahala lain kecuali surga." Demikian seterusnya, dan hal-hal semacam ini banyak kita dapati di dalam Al-Qur'an maupun Al-Hadits.

Apabila ditanya: "Apakah orang yang berdoa kepada selain Allah dan memohon pertolongan kepadanya, dia akan masuk surga atau neraka ? Maka kita jawab, "Dia telah kafir dan akan masuk neraka, jika telah jelas bukti-bukti bahwa ia melakukannya, dan meninggal dalam keadaan masih demikian."


Jika ditanya, "Bila seseorang melaksanakan haji, tidak berbuat kekejian, tidak mengucapkan ucapan-ucapan yang kotor, kemudian ia meninggal setelah haji, kemana ia akan dimasukkan ?" Jawabnya, "Ia akan masuk surga."


Atau persaksian seperti "Barangsiapa yang akhir ucapannya adalah kalimat tauhid (laa ilaaha illallaaah) maka ia akan masuk surga."
Demikian seterusnya. Persaksian jenis ini bukan untuk perseorangan, tapi untuk kriteria.

KEDUA: Persaksian untuk orang tertentu atau perseorangan.
Memastikan orang tertentu atau nama seseorang bahwa ia akan masuk surga atau neraka, hukumnya tidak boleh, kecuali bagi orang yang telah diberitahu oleh Allah ta'ala, atau rasulnya, bahwasanya seseorang tertentu itu masuk surga atau neraka.

Barangsiapa Allah dan Rasul-Nya telah bersaksi bahwa ia merupakan ahli surga, maka ia betul-betul merupakan ahli surga, seperti sepuluh orang yang diberi kabar gembira akan masuk surga (Al-Asyratul Mubasysyaruna bil Jannah), yang utamanya adalah empat khulafur rasyidin, yaitu Abu Bakar Ash Shiddiq, Umar bin Khaththab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib radhiallahu anhum.


Barangsiapa yang syara' telah bersaksi tentang masuknya ia dalam neraka, maka ia merupakan ahli neraka, seperti Abu Lahab dan istrinya, Abu Thalib, Amr bin Luhay dan sebagainya. Kita memohon kepada Allah
ta'ala agar menjadikan kita sebagai ahli surga.
_________________
Islam Itu Mudah, Tetapi Jangan Dipermudahkan!!!.

Sunday, January 01, 2012

INGAT MATI (ZIKRULMAUT)

kali ni terpanggil nak kongsi bab ingat mati(zikrulmaut)..terbaca kat paper hari ni,baik utk dikongsi dan dihayati bersama2...

MENGHADAPI kematian (sakaratul maut) adalah detik paling dahsyat yang tiada bandingannya dengan segala bahaya dan bala bencana di muka bumi ini.
Justeru, apabila terkenang sakaratul maut, ada di kalangan sahabat Rasulullah SAW pengsan dan sentiasa menangis.
Rasulullah pernah bersabda dalam sebuah hadis diriwayatkan Ibnu Abi Dunya dari Ibnu Umar bermaksud: “Kematian itu apabila dikenangkan, seseorang itu lebih banyak menangis daripada ketawa.”Daripada Abu Hurairah, katanya, Rasulullah bersabda bermaksud: “Tidakkah kamu lihat apabila seorang manusia mati, matanya terbeliak ke atas?” Jawab mereka: “Ya kami melihatnya, ya Rasulullah.” Sabda baginda lagi: “Hal itu terjadi kerana penglihatannya mengikut rohnya ketika roh itu pergi.” (Riwayat Muslim)

Manusia, selain tidak mengetahui hari kematiannya, mereka juga tidak mengetahui nasib akhirnya sama ada mati dalam keadaan ‘husnul khatimah’ atau ‘su’ul khatimah’, sekalipun amal ibadat dirasakan semakin bertambah.

Rasulullah bersabda bermaksud: “Dan Dialah Tuhan dan tiada Tuhan selain Dia. Sesungguhnya salah seorang antara kamu beramal dengan amalan ahli syurga sehingga jarak antara dia dengan syurga itu hanya sehasta. Tiba-tiba kitabnya mendahuluinya, lalu dia pun beramal dengan amalan ahli neraka, maka dia masuk ke dalam neraka. Dan sesungguhnya salah seorang antara kamu beramal dengan amalan ahli neraka sehingga jarak antara dia dengan neraka itu sehasta saja. Tiba-tiba kitabnya mendahuluinya, lalu dia pun beramal dengan amalan ahli syurga, maka ia masuk ke dalam syurga.” (Riwayat Bukhari)

Hadis itu mengingatkan kita bahawa tidak ada manusia yang dapat menjamin kesudahan yang baik bagi dirinya.
Namun, dalam meniti saat-saat kematian, ada kalanya Allah menunjukkan kepada hamba-Nya tanda baik (husnul khatimah) atau tanda buruk (su’ul khatimah) dalam mengakhiri ajal seseorang.
Oleh itu, kita hendaklah sentiasa berhati-hati supaya tidak terjerumus dengan godaan syaitan ketika di dunia atau menghadapi sakaratul maut.

Sabda Rasulullah bermaksud: “Ada dua perkara yang sangat ditakuti dan dibenci manusia:
  Manusia itu takut dan benci pada maut, padahal ia lebih baik kepada orang mukmin daripada ancaman fitnah.
  Manusia juga takut dan benci kepada miskin, padahal itu lebih baik baginya daripada susah dan menderita dihisab di akhirat nanti.” (Riwayat Ahmad)

Daripada Anas bin Malik bahawa Rasulullah bersabda bermaksud: “Sesungguhnya malaikat mengawal dan menjaga orang yang menghadapi mati supaya tidak menggelepar dan lari kerana terlalu takut dan sakit.”
Rasulullah bersabda: “Sakitnya sakratul maut itu umpama tiga ratus kali tetakan pedang.” (Riwayat Abi Dunya)

Abdullah bin Umar berkata: “Apabila kamu berada pada waktu pagi, janganlah kamu tunggu waktu petang untuk beramal. Gunakanlah kesempatan sihatmu sebelum sakitmu dan hidupmu untuk kematianmu."

Saidina Umar bin Abdul Aziz berkata: ”Mengapakah engkau terpesona dengan kecantikan wajahku, keputihan gigiku dan kehitaman rambutku? Demi Allah sekiranya engkau melihat aku selepas beberapa hari dikebumikan orang nanti, nescaya engkau pasti akan melarikan diri.”

Saidina Ali bin Abi Talib berkata: “Bahawa manusia itu tidur lena.Apabila kematian tiba barulah dia terjaga daripada tidurnya."Abu Darda berdoa kepada Allah: “Ya Tuhanku, aku bermohon kepadamu agar Engkau beri kepadaku pimpinan-Mu, semoga tidaklah amalanku akan memalukan ibu bapaku dan juga kaum keluargaku yang berada di alam barzakh."Saidina Hassan berkata: “Tiadalah kesenangan bagi orang mukmin kecuali dia bertemu dengan Allah dan barang siapa yang saat gembiranya adalah saat pertemuannya dengan Allah, maka kematiannya menjadi saat kegembiraannya, kemuliaannya dan saat yang dinantikan."
Syaddad bin Aus berkata: “Kematian itu adalah hal yang paling ditakuti orang mukmin, baik di dunia mahupun di akhirat. Kematian lebih pedih daripada luka disebabkan gergaji ataupun gunting dan lebih panas daripada api.
“Sekiranya mayat itu dibangkitkan dan dapat memberitahu ahli bumi mengenai kepedihan kerana kematian pasti mereka berasa tiada kenikmatan makan atau tidur.”

Sesungguhnya mengingati dan menghayati erti kematian adalah satu motivasi diri yang terbaik supaya diri kita menjadi lebih insaf dan tidak leka dengan keindahan dunia yang hanya sementara ini.
WASSALAM .

Hakikat Pernikahan

Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Ada banyak alasan manusia yang membuat dasar dari hakikat pernikahan,
hakikat yang seperti apakah yang paling membahagiakan? cuba kita lihat...dan manakah pilihan kita???
Jika hakikat pernikahan adalah kerana SEX, maka pasangan rajin bertengkar jika servis di kamar
tidur tidak memuaskan. Atau rajin hadir di SEX party.

Jika hakikat pernikahan adalah kerana HARTA, maka pasangan bakal bubar jika bangkrup.

Jika hakikat pernikahan adalah kerana BEAUTY/BODY, pasangan bakal lari jika rambut beruban dan muka keripot atau badan jadi gendut.

Jika hakikat pernikahan adalah kerana ANAK, maka pasangan akan cari alasan untuk pergi jika buah hati (anak) tidak hadir.

Jika hakikat pernikahan adalah kerana KEPERIBADIAN, pasangan akan lari jika orang berubah tingkah lakunya.

Jika hakikat pernikahan adalah kerana CINTA, hati manusia itu tidak tetap dan mudah terpikat pada hal-hal yang lebih baik, lagipula manusia yang dicintai pasti MATI / PERGI.

Hakikat pernikahan kerana Allah SWT...Cinta yang hakiki. Jika hakikat pernikahan adalah kerana IBADAH kepada ALLAH, sesungguhnya ALLAH itu KEKAL dan MAHA PEMBERI HIDUP kepada makhlukNYA. Dan ALLAH mencintai hambaNYA melebihi seorang ibu mencintai bayinya. Maka tak ada alasan apapun didunia yang dapat meretakkan rumah tangga kecuali jika pasangan mendurhakai ALLAH. InsyaAllah..Kekal bahagia Dunia Akhirat...

HAKIKAT DUA KALIMAH SYAHADAH


Ahli Makrifat itu tidak mempunyai makrifat jika ia tidak mengenal Allah dari segala sudut dan dari segala arah mana saja ia menghadap. Ahli Hakikat hanya ada satu arah iaitu ke arah Yang Hakiki itu sendiri.

"Ke mana saja kamu memandang, di situ ada Wajah Allah" (Al-Qur-an)

"Ke mana saja kamu memandang", sama ada dengan deria atau akal atau khayalan, maka di situ ada Wajah Allah". Oleh itu dalam tiap-tiap ain [di mana] ada ain (Zat Ilahi) dan semuanya adalah "La ilaha illalLah" (Tiada Tuhan Melainkan Allah).

Dalam "La ilaha illalLah" semua wujud ada terkandung, iaitu Wujud Semesta Raya dan Wujud secara khusus; atau Wujud atau apa yang dianggap Wujud; atau wujud Hakiki dan Wujud makhluk.

Wujud makhluk tertakluk kepada kepada "La ilaha" yang bererti bahawa segala-galanya kecuali Allah adalah kosong(batil), iaitu dinafikan bukan diisbatkan. Wujud Hakiki termasuk dalam "illaLlah". Oleh itu semua kejahatan tertakluk di bawah "La ilaha" dan semua yang dipuji tertakluk di bawah "illallah".

Semua wujud terkandung dalam mengisbatkan Keesaan (La ilaha illaLlah) dan anda mesti memasukkkannya juga dalam menamakan hamba yang paling mulia (dalam mengatakan Muhammadun Rasulullah).

"Muhammadun Rasulullah" ini mengandungi tiga alam.

1. Muhammad itu menunjukkan Alam Nyata(Alam Nasut); iaitu alam yang boleh dipandang dengan deria(senses).

2. Rasul itu menunjukkan Alam Perintah(Alam Malakut); iaitu Alam batin berkenaan rahsia-rahsia tanggapan yang mujarad; dan ini terletak antara yang muhaddas dengan Yang Qadim.

3. Nama Ilahi(Allah) itu menunjukkan Alam Pertuanan(Alam Jabarut). Lautan darinya terpancar pengertian dan tanggapan.

"Rasul" itu sebenarnya pengantara yang muhaddas dengan Yang Qadim; kerana tanpa dia tidak akan ada wujud, kerana jika yang muhaddas bertemu dengan yang Qadim, maka binasalah yang muhaddas dan tinggallah Yang Qadim.

Apabila Rasul diletakkan pada tempatnya yang wajar pada kedua itu, maka barulah alam ini diperintahkan, kerana pada zhohirnya ia adalah hanyalah seketul tanah liat, tetapi batinnya ia adalah khalifah Allah.

Pendeknya, maksud mengisbatkan Tauhid itu tidaklah sempurna dan tidaklah meliputi tanpa diisbatkan Keesaan atau Tauhid Zat, Sifat dan Lakuan. Pengisbatan itu difahami dari "Muhammadun Rasulullah".

Apabila seorang ahli Makrifat berkata "La-ilaha illaLlah" maka ia ketahui pada hakikatnya bukan hanya pada majazi sahaja, iaitu tidak ada jalan lain melainkan Allah. Oleh itu wahai saudaraku, janganlah hanya mengucapkan dengan mulut saja syahadah yang mulia ini, kerana dengan itu mulut sajalah yang akan mendapat manfaatnya. Dan ini bukanlah matlamat yang hendak dituju. Yang pentingnya ialah Mengenal Allah sebagaimana Ia sebenarnya.

"Allah itu dahulu seperti Ia sekarang jua tanpa sekutu, dan Ia sekarang seperti Ia dahulu jua".

Fahamilah ini, dan anda tidak akan dibebankan lagi dengan penafian, dan tidak ada yang tinggal bagi anda lagi melainkan pengisbatan agar apabila anda berkata anda akan berkata; "Allah, Allah, Allah". Tetapi kini hati anda dibebankan dan pandangannya lemah. Semenjak anda dijadikan anda hanya berkata; La-ilaha........ tetapi bilakah penafian itu akan berkesan?. Bahkan ia tidak berkesan kerana penafian itu hanya dengan lidah sahaja. Jika anda nafikan dengan Akal iaitu dengan Hati anda dan rahsia anda yang paling dalam, maka seluruh alam ini akan lenyap dari pandangan anda dan anda akan lihat Allah sendiri, bukannya diri anda sendiri dan juga makhluk-makhluk lain. Kaum Sufi menafikan wujud yang lain kecuali Allah. Maka mereka mencapai kedamaian dan kerehatan dan terus memasuki KalamNya. Mereka tidak akan keluar lagi. Tetapi penafian anda tidak ada langsung hujungnya...........

Ghirullah(selain Allah) tidak akan lenyap dengan hanya mengatakan "tidak" dengan lidah sahaja; dan belum sempurna juga lagi dengan mata keimanan dan keyakinan, tetapi akan lenyap dengan pandangan secara langsung dan berhadapan muka.

"Sesungguhnya Allah itulah matlamat anda yang terakhir" (Al-Qur'an).

Dialah sumber segala-galanya. Maka anda tidak perlu lagi nafi dan tidak perlu isbat. Ini adalah kerana Yang Wajib itu telah memangnya isbat walaupun belum anda isbatkan, dan yang ghairullah itu sememangnya nafi walaupun sebelum anda nafikan.

Tidakkah anda ingin menemui guru yang dapat mengajar anda bagaimana menafikan ghairullah dan membawa anda kepada kedamaian di mana anda dapati tidak ada yang lain kecuali Allah?. Maka barulah anda hidup dengan Allah dan dapat menjadi penghuni "Dalam tempat tinggal orang-orang yang ikhlas di Majlis Tuhan Yang Maha Agung", dan ini adalah semuanya hasil daripada ingat anda dan makrifat anda bahawa "Tiada Tuhan selain Allah".

 
Anda tahu kata-kata Syahadah itu sahaja dan yang paling dalam yang anda tahu ialah berkata; "Tidak ada yang patut disembah melainkan Allah". Ini adalah pengetahuan orang-orang awam(biasa) tetapi apakah kaitannya dengan pengetahuan atau ilmu orang-orang Sufi?.

Pengetahuan anda yang sekarang itulah yang menghalang anda memahami pengetahuan orang-orang pilihan(Sufi). Masihkan anda menafikan pengetahuan yang didapati dari bimbingan guru menuju Hakikat, padahal mereka yang dipimpin itu memandang tidak yang wujud kecuali Allah? Mereka bukan sahaja mengenal Allah dengan Iman dan keyakinan saja, tetapi mereka memandang dengan cara pandangan yang terus tanpa halangan. Omong kosong tidak sama dengan melihat, bertemu muka.

Kenal peribadi melalui Graphology (Kajian)

Dr Fadzilah Kamsah - Kenal peribadi melalui Graphology (Kajian)


Grapho ertinya tulisan
Logy ertinya bidang ilmu

Pertama : Tekanan

i. Tekanan yang kuat Seseorang yang menulis dengan kuat tekanannya sehingga berbekas di bahagian belakang kertas.


* Sihat, cergas, pantas dan sedikit agresif

ii. Tekanan yang ringan Seseorang yang menulis dengan lembut dan ringan dan tidak berbekas. • Kurang bertenaga, kurang sihat dan mudah sakit


Kedua : Bentuk Tulisan

i. Tulisan yang bulat-bulat
 Semua huruf ditulis dengan bulat
 * Emosional, prihatin, pengasih penyayang, kepekaan tinggi dan banyak memakai otak di sebelah kanan (otak kreatif)


ii. Tulisan yang tajam-tajam atau leper-leper
Tulisan yang angular dan sharp
* Rasional, berkerja dgn sistematik, pandai mengurus dan banyak memakai otak di sebelah kiri (otak logical)


Ketiga : Kecondongan

i. Condong ke kanan
* Extrovert, suka bercerita, berkongsi maklumat dgn orang lain, peramah,suka campur orang, mudah memimpin, mudah menunjukkan kasih sayang, berani, pemurah


ii. Condong ke kiri
* Introvert, suka menyimpan rahsia, agak pemalu, tak suka berubah, amat setia kepada kekasih, keluarga, organisasi dan negara tetapi tak suka campur orang


iii. Tegak
* Systematic, mudah kawal diri, suka berkawan tetapi tak cari kawan sebaliknya kawan cari dia, tak suka gaduh-gaduh, suka ambil jalan tengah

iv. Campur-campur
* Emosi tak tetap macam remaja yang belum cukup umur atau macam orang perempuan datang bulan (maaf)


Keempat : Kerapatan

i. Jarang-jarang
* Tak suka campur orang, kurang mesra dan sedikit boros.


ii. Rapat-rapat
* Suka campur orang, amat bergantung kepada orang lain, jimat atau kedekut


Kelima : Pada huruf J, G, Y, Z

i. Ada ekor
a) Besar, panjang dan sempurna
* Tahap emosi yang dipamer itu jelas, pengasih & penyayang, pemurah, mudah kesian pada orang, mempamerkan tahap kerajinan

b) Kecil, pendek dan tak sempurna
* Tak pandai mempamerkan emosi, kurang rajin, tak pandai mempamerkan kasih sayang walaupun sayang itu banyak dalam diri


Keenam : Pada palang huruf kecil T (t)
i. Tinggi
* Tahap aspirasi tinggi

ii. Rendah
* Mudah berpuas hati, cita-cita rendah


iii. Tengah-tengah
* Usaha dan tahap pencapaian itu di tahap sederhana


Rumusan : -


Tulisan mencerminkan peribadi...
Kita boleh menukar tulisan kita untuk mengubah peribadi dan Personaliti
kita dengan sengaja supaya kita cemerlang dalam hidup...